Beranda | Artikel
Ini Penyebab Kita Susah Shalat Malam – Syaikh Abdul Karim al-Khudair #NasehatUlama
Kamis, 18 Juli 2024

Sangat disayangkan sekali bahwa banyak penuntut ilmu perhatiannya lemah dalam masalah ini, itu pun jika masih ada. Banyak orang yang menyandarkan dirinya kepada ilmu dan menuntut ilmu terfitnah dengan faktor penghalang dan enggan mengupayakan sebab (yang memudahkan Salat Malam), sehingga Anda dapati salah seorang dari kita begadang.

Dia begadang untuk apa? Untuk ngobrol ngalor ngidul yang sifatnya —insya Allah—masih mubah. Kita tidak membahas orang yang begadang untuk perkara haram. Namun, masalahnya adalah jika para penuntut ilmu begadang untuk perkara mubah, setelah itu, ketika datang waktu Salat Malam, padahal dia dalam keadaan terjaga, kekuatannya sempurna, dan tidak butuh tidur, ketika datang sepertiga malam terakhir lalu ingin Salat Witir, dengan tiga, lima, tujuh, atau sembilan rakaat, Anda rasakan lebih berat daripada gunung, karena orang yang menghabiskan waktunya untuk ngobrol ngalor ngidul, walaupun mubah, tidak akan membantu untuk urusan (ibadah) seperti ini, umumnya, itu tidak membantu untuk urusan (ibadah) seperti ini.

Jadi, dalam masalah ini butuh tindakan pencegahan, dan hati juga perlu dijaga betul dari hal-hal yang mempengaruhinya, dan di antara yang paling besar pengaruhnya terhadap hati adalah banyak bicara. Kita tidak membahas orang yang lisannya lancang kepada orang-orang baik, tidak berhati-hati, dan membagi-bagi pahalanya (karena ghibah) kepada si fulan dan si alan. Namun masalahnya adalah orang yang hanya berkata yang mubah-mubah saja, maka ini umumnya tidak membantu dalam Salat Malam. Andaikata dia bisa salat pun, itu tidak membantunya untuk khusyuk hatinya, karena masalah salat ini butuh konsentrasi dan hati butuh fokus, Sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qayyim dan selainnya.

====

وَمَعَ الْأَسَفِ الشَّدِيدِ أَنَّ كَثِيرًا مِمَّنْ يَنْتَسِبُ إِلَى طَلَبِ الْعِلْمِ نَصِيبُهُ فِي هَذَا الْبَابِ ضَعِيفٌ إِنْ وُجِدَ فَكَثِيرٌ مِمَّنْ يَنْتَسِبُ إِلَى الْعِلْمِ وَإِلَى طَلَبِهِ ابْتُلُوْا بِالْمَوَانِعِ وَعَدَمِ بَذْلِ الْأَسْبَابِ فَتَرَى الْوَاحِدَ مِنَّا يَسْهَرُ

هُوَ يَسْهَرُ عَلَى مَاذَا؟ عَلَى الْقِيْلِ وَالْقَالِ مِنَ الْكَلَامِ الْمُبَاحِ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى دَعُوْنَا مِمَّنْ يَسْهَرُ عَلَى مُحَرَّمٍ لَكِنَّ الْمَسْأَلَةَ مُفْتَرَضَةٌ فِي طُلَّابِ الْعِلْمِ يَسْهَرُ عَلَى الْمُبَاحِ ثُمَّ بَعْدَ ذَلِكَ إِذَا جَاءَ وَقْتُ الْقِيَامِ رَجُلٌ مُسْتَيْقِظٌ وَبِكَامِلِ قُوَّةٍ وَلَا يَحْتَاجُ إِلَى النَّوْمِ وَيَحْضُرُ الثُّلُثُ الْأَخِيرُ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُوتِرَ بَثَلَاثِ رَكَعَاتٍ أَوْ خَمْسِ رَكَعَاتٍ أَوْ سَبْعٍ أَوْ تِسْعٍ تَجِدُهَا أَثْقَلَ مِنْ جَبَلٍ لِأَنَّ مَنْ يُمْضِي وَقْتَهُ فِي الْقِيْلِ وَالْقَالِ وَلَوْ كَانَ مُبَاحًا لَا يُعَانُ عَلَى مِثْلِ هَذِهِ الْأُمُورِ فَإِنَّهُ فِي الْغَالِبِ لَا يُعَانُ عَلَى مِثْلِ هَذِهِ الْأُمُورِ

فَالْمَسْأَلَةُ تَحْتَاجُ إِلَى الْاحْتِيَاطِ وَالْقَلْبُ يَحْتَاجُ إِلَى حِرَاسَةٍ شَدِيدَةٍ مِنَ الْمُؤَثِّرَاتِ وَمِنْ أَعْظَمِ الْمُؤَثِّرَاتِ عَلَى الْقَلْبِ فُضُولُ الْكَلَامِ دَعُوْنَا مِمَّنْ سَلَّطَ لِسَانَهُ عَلَى الْأَخْيَار وَلَمْ يَحْتَطْ لِنَفْسِهِ وَفَرَّقَ حَسَنَاتِهِ عَلَى فُلَانٍ وَعَلَّانٍ لَكِنَّ الْمَسْأَلَةَ فِي مَنْ لَا يَقُولُ إِلَّا مُبَاحًا فِي الْغَالِبِ لَا يُعَانُ عَلَى الْقِيَامِ فَإِنْ قَامَ لَا يُعَانُ عَلَى حُضُورِ الْقَلْبِ فَالْمَسْأَلَةُ تَحْتَاجُ إِلَى الْاِسْتِجْمَاعِ وَالْقَلْبُ يَحْتَاجُ إِلَى جَمْعِيَّةٍ كَمَا قَالَ ابْنُ الْقِيَّمِ وَغَيْرُهُ


Artikel asli: https://nasehat.net/ini-penyebab-kita-susah-shalat-malam-syaikh-abdul-karim-al-khudair-nasehatulama/